Minggu, 03 September 2017

Aplikasi penghasil pulsa terbaru dan terbaik 2017

Silah kan langsung saja download aplikasinya cuma berkisar 6 mb...... disana kalian akan di pandu untuk membuat akunnya... ini sudah terbukti oleh saya... jadi bukan hoax tapi bener nyata...
http://www.moneylocker.asia/app/share/googleplay.html?source=2&medium=0&code=835420781

Selasa, 24 November 2015

4 alat Ekskresi Manusia

4 Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
Description: Alat-Alat Ekskresi pada ManusiaEkskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Baik berupa urine, keringat, dan pernapasan. Ada 4 alat-alat ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, hati mengeluarkan empedu bersama urin, dan paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Nah, kami akan memberi penjelasan kepada masing-masing alat-alat ekskresi tersebut. Langsung saja kita simak yang pertama:
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)
1. Ginjal
Description: ginjal(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Pada Ginjal)
Ginjal adalah salah satu organ ekskresi pada manusia yang terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang. Ginjal terdiri dari tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks (kulit ginjal), di bawahnya ada medula (sumsum ginjal), dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis (rongga ginjal). Fungi ginjal yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah untuk menyaring darah dan dikeluarkan berupa urin. Ada tiga tahap pembentukan urin yaitu filtrasi (penyaringan darah), reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang berguna di dalam urin), dan augmentasi (pengumpulan urin). Urin dari ginjal kemudian menuju ureter, kantong kemih, lalu dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
2. Kulit
Description: kulitKulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian terluar tubuh. Kulit terdiri dari beberapa jaringan yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat), dan jaringan ikat bawah kulit. Fungsi kulit yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan keringat. Keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Keringat dihasilkan di kelenjar keringat yang terdapat di lapisan dermis. Keringat berisi larutan garam, urea, dan air. Faktor yang mempengaruhi jumlah keringat yang keluar adalah aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan, dan emosi.
3. Hati
Description: hati(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Hati merupakan bagian penting dalam sistem pencernaan. Fungsi hati yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan getah empedu dan urea. Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berguna sehingga harus diekskresikan. Zat itu diserap oleh darah dan akan keluar melalui proses penyaringan darah di dalam ginjal. Itulah yang membuat urin seringkali berwarna. Selain itu, zat warna empedu ini juga mewarnai feses.
4. Paru-Paru
Description: paru-paruSelain berfungsi sebagai organ terpenting dalam sistem pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai salah satu alat eksresi pada manusia. Zat sisa yang harus dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air. Udara yang hidirup oleh hidung hanya oksigennya saja yang diambil paru-paru untuk darah, sedangkan residu berupa karbondioksida dan uap air dikeluarkan oleh hidung kembali. Proses pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida oleh darah terjadi di dalam alveolus. Alveolus adalah bagian dari paru-paru yang berupa gelembung-gelembung kecil.

Bilangan Tripel Phytagoras

MACAM-MACAM BILANGAN TRIPEL PYTHAGORAS
1. (3,4,5)
2. (5,12,13)
3. (7,24,25)
4. (8,15,17)
5. (9,40,41)
6. (11,60,61)
7. (12,35,37)
8. (13,84,85)
9. (15,112,113)
10. (16,63,65)
11. (17,144,145)
12. (19,180,181)
13. (20,21,29)
14. (20,99,101)
15. (21,220,221)
16. (23,264,265)
17. (24,143,145)
18. (25,312,313)
19. (27,364,365)
20. (28,45,53)
21. (28,195,197)
22. (29,420,421)
23. (31,480,481)
24. (32,255,257)
25. (33,56,65)
26. (33,544,545)
27. (35,612,613)
28. (36,77,85)
29. (36,323,325)
30. (37,684,685)
31. (39,80,89)
32. (39,760,761)
33. (40,399,401)
34. (41,840,841)
35. (43,924,925)
36. (44,117,125)
37. (44,483,485)
38. (48,55,73)
39. (48,575,577)
40. (51,140,149)
41. (52,165,173)
42. (52,675,677)
43. (56,783,785)
44. (57,176,185)
45. (60,91,109)
46. (60,221,229)
47. (60,899,901)
48. (65,72,97)
49. (68,285,293)
50. (69,260,269)
51. (75,308,317)
52. (76,357,365)
53. (84,187,205)
54. (84,437,445)
55. (85,132,157)
56. (87,416,425)
57. (88,105,137)
58. (92,525,533)
59. (93,476,485)
60. (95,168,193)
61. (96,247,265)
62. (100,621,629)
63. (104,153,185)
64. (105,208,233)
65. (105,608,617)
66. (108,725,733)
67. (111,680,689)
68. (115,252,277)
69. (116,837,845)
70. (119,120,169)
71. (120,209,241)
72. (120,391,409)
73. (123,836,845)
74. (124,957,965)
75. (129,920,929)
76. (132,475,493)
77. (133,156,205)
78. (135,352,377)
79. (136,273,305)
80. (140,171,221)
81. (145,408,433)
82. (152,345,377)
83. (155,468,493)
84. (156,667,685)
85. (160,231,281)
86. (161,240,289)
87. (165,532,557)
88. (168,425,457)
89. (168,775,793)
90. (175,288,337)
91. (180,299,349)
92. (184,513,545)
93. (185,672,697)
94. (189,340,389)
95. (195,748,773)
96. (200,609,641)
97. (203,396,445)
98. (204,253,325)
99. (205,828,853)
100. (207,224,305)
101. (215,912,937)
102. (216,713,745)
103. (217,456,505)
104. (220,459,509)
105. (225,272,353)
106. (228,325,397)
107. (231,520,569)
108. (232,825,857)
109. (240,551,601)
110. (248,945,977)
111. (252,275,373)
112. (259,660,709)
113. (260,651,701)
114. (261,380,461)
115. (273,736,785)
116. (276,493,565)
117. (279,440,521)
118. (280,351,449)
119. (280,759,809)
120. (287,816,865)
121. (297,304,425)
122. (300,589,661)
123. (301,900,949)
124. (308,435,533)
125. (315,572,653)
126. (319,360,481)
127. (333,644,725)
128. (336,377,505)
129. (336,527,625)
130. (341,420,541)
131. (348,805,877)
132. (364,627,725)
133. (368,465,593)
134. (369,800,881)
135. (372,925,997)
136. (385,552,673)
137. (387,884,965)
138. (396,403,565)
139. (400,561,689)
140. (407,624,745)
141. (420,851,949)
142. (429,460,629)
143. (429,700,821)
144. (432,665,793)
145. (451,780,901)
146. (455,528,697)
147. (464,777,905)
148. (468,595,757)
149. (473,864,985)
150. (481,600,769)
151. (504,703,865)
152. (533,756,925)
153. (540,629,829)
154. (555,572,797)
155. (580,741,941)
156. (615,728,953)
157. (616,663,905)
158. (696,697,985)

Alam Gaib

Akidah Ahlaq
Alam Ghaib




Disusun oleh : IX C

1.    Abie Tareq A
2.    Afrizal
3.    Agung Panggraita
4.    Fatah Nur F
5.    Fikri Arianto
6.    Irvan Abiddin N
7.    M Ma’ruf Assegaf F
8.    Pradita Ramadhani
9.    Reza Aditya Saputra
   10. Rofiq Maulana
   11. Sugi Prasetia
   12. Sanny Akbar P
   13. Ujang Munanjar













PENGERTIAN ALAM GHAIB


Ghaib secara bahasa adalah sesuatu yang tidak tampak. Sedangkan ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak tampak oleh panca indra tapi ada dalil tertulis yang menjelaskan akan keberadaannya. Apabila ada dalil dari ayat atau hadits yang shahih akan keberadaan sesuatu yang ghaib itu lalu diingkari, maka pengingkaran itu bisa menjadikan pelakunya kafir. Karena dia telah mengingkari bagian dari ajaran agama yang penting. 

Misalnya keberadaan makhluk Allah yang bernama jin. Allah telah menginformasikan kepada kita semua akan keberadaan jin di dalam al-Qur’an bahkan salah satu dari surat al-Qur’an ada yang bernama surat Jin, yaitu surat ke 72. Allah berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56). Begitu juga dalam hadits Rasulullah telah bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim).

Dalam ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan Jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti keberadaan jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak bisa melihat wujud dan keberadaan mereka, sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah “Sesungguhnya ia (iblis) dan teman-temannya melihat kamu (manusia) dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-Araf: 27). Oleh sebab itu makhluk Allah yang bernama jin itu dikategorikan sebagai makhluk ghaib, yang informasi keberadaannya ada dalam nash (teks), tapi kita tidak bisa melihatnya dengan panca indra kita.

Al-Quran sendiri telah menyebutkan kata “ghaib” kurang lebih sebanyak 56 kali. Dan di permulaan surat al-Baqarah, Allah meyebutkan salah satu dari karakter orang-orang yang beftaqwa adalah, orang-orang yang beriman kepada yang ghaib. “Alif Lam Mim. Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan didalam padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib..” (QS. Al-Baqarah: 1 - 3).

Ayat tersebut sebagai dalil akan pentingnya mengetahui hal yang ghaib secara benar, lalu mempercayainya dan menjadikannya sebagai pilar-pilar keimanan. Kalau kita salah dalam memahami hal yang ghaib, berarti salah pula pilar iman yang kita miliki. Maka dari itu untuk memahami hal yang ghaib kita membutuhkan referensi yang valid dan akurat, agar tidak menghasilkan pemahaman yang salah dan menyimpang. Dan referensi itu bernama al-Qur’an dan al-Hadits.

Seorang ahli tafsir yang bernama Abul Aliyah berkata, “Yang dimaksud dengan ghaib pada ayat tersebut adalah Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan Hari akhir, Surga dan Neraka-Nya, pertemuan dengan-Nya serta hari kebangkitan dan kehidupan setelah kematian”. (Tafsir lbnu Katsir: l/45). Dan kalau kita                            
kalkulasi jumlah prosentase hal yang ghaib di sekitar kita terutama masalah aqidah, maka akan kita dapatkan prosentase hal yang ghaib dan harus kita percayai akan lebih banyak jumlahnya dari pada yang nyata. Tapi karena keberadaannya ada dalam al-Qur’an dan disebutkan Rasulullah dalam haditsnya yang shahih, maka kita sebagai orang yang beriman dan bertaqwa harus mempercayainya dan meyakini dengan seyakin-yakinnya tanpa ragu sama sekali.

Jadi, kita tidak boleh bicara tentang suatu yang ghaib hanya berdasarkan akal pikiran belaka, atau bersumber dari bisikan-bisikan ghaib, mimipi-mimpi, atau mitos-mitos yang berkembang. Kesemuanya itu harus kita filter dengan syari’at lslam. Bila sesuai dan disahkan oleh syariat, berarti kita terima dan kita jadikan sebagai pilar keimanan. Tapi bila menyimpang dari syari’at atau bertolak belakang, maka harus kita tolak kebenarannya.

Masalah ghaib tidak hanya seputar kehidupan jin dan syetan sebagaimana yang banyak diekspos oleh media massa akhir-akhir ini. Karena jin dan syetan hanya bagian kecil dari masalah keghaiban yang sangat luas cakupannya. Kita belum pernah melihat suratan taqdir kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, tapi kita harus percaya akan adanya takdir yang telah digariskan Allah untuk kita, yang baik maupun yang buruk. Begitu juga dengan umur kita, Allah telah menentukan batasannya dan kita harus mempercayainya, walaupun kita belum tahu berapa lama ketentuan umur kita. Dan masih banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang masuk dalam kategori ghaib karena tidak bisa kita indra dengan panca indra kita.

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada selembar daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tiada suatu pun yang basah dan kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Al-An’am: 59).


Ø MACAM-MACAM ALAM GAIB
Allah telah menciptakan beberapa alam yang dilalui oleh makhluk-Nya terutama manusia, manusia telah menempati tiga alam, yaitu alam azali, alam rahim, dan alam dunia. Alam azali ialah tempat di mana ruh yang telah diciptakan Allah SWT. bertempat tinggal sebelum bergabung dengan jasad. Alam rahim ialah tempat di mana cikal bakal manusia berupa janin atau bayi bertempat tinggal selama lebih kurang Sembilan bulan. Alam dunia ialah merupakan tempat manusia hidup setelah dilahirkan dari alam rahim.
Sesuai dengan kehendak Allah SWT. alam dunia ini akan hancur luluh yang disebut dengan kiamat atau hari akhir.setelah hari akhir bui menjadi hancur, semua makhluk akan mati, maka alam pun diganti dengan beberapa alam baru yang disebut alam gaib yaitu; alam barzah/kubur, alam akhirt/mahsyar, alam hisab, mizan, surge dan neraka.
Berikut ini penjelasan tentang beberap ala gaib yang berhubungan dengan hari akhir, yaitu:

1.Alam Barzah



Barzakh (bahasa Arab برزخ) adalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan). Menurut syariat Islam di alam Barzakh ini, sang mayat akan bertemu dengan para Malaikat Munkar dan Nakir, sedangkan ada pendapat lain ada yang mengatakan jika yang mereka datangi adalah orang mukmin yang diberi taufik, maka yang akan datang adalah para malaikat yang bernama Mubassyar dan Basyir.
Secara harfiah Barzakh berarti jarak waktu atau penghalang antara 2 hal dan tidak ada yang sanggup melewatinya. Menurut syariat Islam barzakh berarti tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan, menurut firman Allah dalam Al-Quran Surah Al Mu'minuun: 100,

“Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Ia menjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali. (Q.S Al Mu'minuun, Ayat 100)”

Dengan kata lain tempat yang disebut barzakh adalah mulai dari waktu kematian sampai dibangkitkan hidup kembali.

v Keadaan mayat

Seseorang yang telah mati tidak akan mengetahui kehidupan dari orang yang masih hidup karena ia tinggal di dalam dunia yang benar-benar beda. Bagaimanapun, dikisahkan bahwa seseorang yang mati dapat merasakan langkah kaki dari orang berjalan.

Dikisahkan bahwa Muhammad melihat seseorang yang berada di dalam sumur, yang mana tubuh dari engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang dijanjikan kepadamu?" Umar bertanya, "Engkau menyapa orang mati." Muhammad menjawab, "Mereka mendengar lebih baik dari pada kamu, tetapi mereka tidak bisa membalasnya."

Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di barzakh. Apakah termasuk penghuni surga atau neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga, hawa sejuk surga akan mereka rasakan setiap pagi dan sore. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya dan dia akan merasakan hawa panas neraka setiap pagi dan sore.

Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kain kafan dari surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan roh yang baik untuk keluar dari jasadnya.

Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah, kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya ke dalam ’illiyiin dan dikembalikan rohnya ke Barzakh. Setelah dikembalikan lagi roh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat, Munkar dan Nakir yang akan bertanya kepada sang mayat. Pertanyaan itu adalah;

  • "Siapa Tuhanmu?"

  • "Apa agamamu?"

  • "Siapa nabi mu?"

  • "Siapa yang mengajarimu?"

Menurut syariat Islam, hanya orang yang beriman saja yang dapat menjawabnya dengan baik. Maka kemudian akan diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Sang mayat akan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah gambaran dari amal perbuatannya selama hidup di dunia. Keadaan berubah sebaliknya jika si mayat adalah orang yang tidak beriman.

v Azab Kubur

Azab Kubur menurut Ibnu Taimiyah menyelaraskan dengan para ulama lainnya, bahwa roh-roh orang beriman berada di surga, walaupun bersamaan dengan itu rohnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan roh berada di jasad, tetapi rohnya naik ke langit seperti pada saat tidur. Adapun bahwa rohnya berada di surga itu berdasarkan hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai tidur dan lain-lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa azab kubur mengenai roh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan jiwa sekaligus.

v Hadits tentang azab kubur

Ada hadits yang menceritakan tentang siksa kubur, di antaranya adalah dari Ibnu Abbas. Ia berkata, Nabi Muhammad melewati salah satu dinding dari dinding-dinding Madinah atau Makkah, lalu dia mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda, "Dua orang sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar." Kemudian dia bersabda, "Yang seorang tidak bertirai dalam berkencing dan yang lain berjalan dengan mencaci maki." Kemudian dia minta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua dan dia letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, "Wahai rasulullah, kenapakah engkau perbuat ini??" Dia bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah ini belum kering?"

"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi Muhammad berjalan melalui dua buah kubur, lalu dia bersabda, Sesungguhnya orang yang ada di dalam kubur ini disiksa, tetapi bukannya disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari pada keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa adu domba. Kemudian dia mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para sahabat bertanya, "Wahai rasulullah, mengapa engkau melakukan ini??" Dia bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering"

v Keadaan roh dalam Barzakh

  • Roh nabi dan rasul

Roh mereka berada di tempat yang paling baik dan paling tinggi.

  • Roh syuhada

Roh para syuhada berada di tengah-tengah burung hijau dan memiliki lampu yang tergantung di langit, roh itu dapat keluar dari surga sekehendaknya, kemudian bisa kembali ke pelita tersebut, menurut kisah dari Masruq ketika bertanya kepada Abdullah Bin Mas’ud.[6]. Firman Allah dalam Ali Imran: 169, “ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (Ali Imran: 169).

Roh sebagian syuhada dan bukan semua syuhada, sebab di antara meraka ada yang rohnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah Bin Jahsy diceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, ”Ya rasulullah apa yang terjadi padaku jika akau terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menjawab, “Syurga,” Ketika orang berpaling, Dia berpaling” kecuali ada hutang, baru saja Jibril memberi tahu aku.”

  • Roh mukmin yang saleh

Roh mereka seperti burung yang begelantungan di pohon surga sampai dikembalikan oleh Allah ke jasadnya pada hari kiamat.[7] Perbedaan antara roh para syuhada dengan roh kaum mukmin adalah bahwa roh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas berjasan ke sana kemari di taman syurga, lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di 'Arasy, sedangkan roh kaum mukmin berada di sangkar burung tergantung di surga tetapi tidak berjalan ke sana-ke sini di surga.

  • Roh orang maksiat

Nash-nash yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang yang suka maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela di azab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk. Kepala orang yang meninggalkan salat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu. Bagi para Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit dan di bawahnya luas, sementara api menyala-nyala di bawahnya. Orang yang suka makan Riba berenang di lautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Demikian juga dengan orang yang suka mengadu domba di antara manusia dan juga orang yang menyembunyikan harta ghanimah dan lainnya.

  • Roh orang kafir

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati tempatnya di surga, Muhammad menyebut keadaan orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah rohnya dicabut, roh yang keluar dari jasad orang kafir baunya busuk sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, “Alangkah busuknya roh ini.” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan roh-roh kafir lainnya.

2. Alam Mahsyar

Mahsyar (Arab: محشر) adalah dataran yang sangat luas tempat berkumpul para makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup. Dataran Mahsyar berada di alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.

Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.

Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad. Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia. Di Indonesia, tanah Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang Mahsyar, begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.

Keadaan manusia pada hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Setelah fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan makhluk lainnya akan memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/ dihadapkan;

  • Kita akan menerima buku catatan amal kita masing-masing.

  • Mizan Kemudian akan dihadapkan sebuah neraca yang akan menimbang antara pahala dan dosa setiap makhluk.

  • Haudh (telaga) setiap nabi akan memiliki telaga ini. Menurut ajaran Islam, Muhammad memiliki telaga yang diberi nama Kautsar, namun hanyalah calon penduduk surga yang dapat meminum airnya, dan para penguasa zalim dan pelaku bid'ah dilarang untuk mendekatinya.

Selama hari yang sangat menyiksa itu, Muhammad akan memberikan pertolongan untuk seluruh makhluk yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab.

Keadan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya.

Ketika Matahari padam sehingga bumi dalam kegelapan. Takala mereka dalam keadaan demikian, langit di atas mereka berputar-putar dan meledak pecah berkeping-keping selama 500 tahun sehingga langit terbelah dengan segala kekuatannya kemudian meleleh dan mengalir bagaikan perak yg dipanaskan hingga berwarna merah dan manusia bercampur baur seperti serangga yang bertebaran dalam keadaan telanjang kaki, tidak berpakaian dan berjalan kaki.

Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang intensitas panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari.

Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenang mencapai lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidung bahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya.

Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Muhammad, syafaat itu berupa:

  • Dipercepatkan pembicaraan dan dipermudahkannya memasuki surga,

  • Ditambahkan timbangan pahala supaya lebih berat daripada dosa,

  • Dimasukkan ke surga tanpa hisab.

Menurut ajaran Islam, manusia yang menerima syafaat di Mahsyar adalah orang Islam yang selalu berzikir, bershalawat kepada Muhammad, ikhlas membantu orang yang sedang kesulitan.

Pada hari ini dinamakan juga "Hari Panggil Memanggil" di dalam Al Qur'an al-Mu'min 32 surah, karena semua orang yang berkumpul di mahsyar sebagian memanggil sehagian yang lain untuk meminta pertolongan.

Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (Al-Mu'min 32)

 

Pengelompokkan manusia

Umat manusia

Pada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:

  • Kelompok yang berkendaraan,

  • Kelompok yang berjalan kaki,

  • Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.

Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yg menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."

Dua belas kelompok umat Islam

Pada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba' dan hadits shahih, Golongan itu adalah seperti berikut:

1.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.

2.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat.

3.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Mereka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.

4.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli.

5.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.

6.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.

7.     Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.

8.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.

9.     Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.

10.                        Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.

11.                        Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.

12.                        Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.

Barisan di Mahsyar

Di padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh:

1.     Bendera liwaus shidqi (Kebenaran) dikibarkan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq bagi semua orang yang benar dan jujur akan berada di bawah bendera tersebut.

2.     Bendera fuwaha' untuk Mu'adz bin Jabal bagi semua orang yang alim fiqih akan berada dan berbaris di bawah bendera panji-panji ini.

3.     Bendera zuhud untuk Abu Dzar Al-Ghiffari bagi semua manusia yang menjiwai dan membudi daya dengan zuhud akan berada di bawah bendera ini.

4.     Bendera dermawan untuk Utsman bin Affan bagi para dermawan akan berada di bawahnya.

5.     Bendera syuhada untuk Ali bin Abi Thalib bagi setiap orang yang mati syahid sama berbaris di bawah bendera ini.

6.     Bendera qurra' untuk Ubay bin Ka'ab bagi para qari' sama berbaris di bawah bendera panji-panji ini.

7.     Bendera mu'adzin untuk Bilal bin Rabah bagi para mu'adzin akan berada pada barisan di bawah bendera ini.

8.     Bendera orang-orang yang dibunuh dengan aniaya untuk Husain bin Ali bagi orang-orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada di bawah bendera ini.

Tujuh orang yang mendapatkan naungan

Di Mahsyar dengan suhu yang sangat panas di hari hisab, tentulah para manusia menjadi bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan, dan pada hari itulah manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

Pada hari itu manusia berkata: 'Kemana tempat lari?' Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (Al-Qiyamah 75:10-11)

Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya ialah:

1.     Penguasa/ pemimpin yang adil.

2.     Seorang remaja yang mengawali keremajaannya dengan beribadah kepada Allah.

3.     Seorang lelaki yang hatinya dipertautkan dengan masjid-masjid.

4.     Dua orang yang saling cinta-mencintai karena Allah, yakni yang keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah.

5.     Seorang lelaki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu ia menjawab: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah".

6.     Seorang yang mengeluarkan sedekah dan disembunyikan, sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya itu (artinya dia bersedekah dan tidak menceritakan sedekahnya itu kepada orang lain).

7.     Seorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, sehingga kedua matanya mencucurkan air mata."

3. Hisab

Hisab artinya penghitungan”. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur, lalu dikumpulkan di padang mahsyar, tahap berikutnya adalahpenghitungan amal manusia selama berada di dunia.setiap perbuatan, sikap perilaku, tindakan dan ucapan dihitung dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allas SWT.,dan pengadilan itu akan dipimpin oleh hakim tunggal, yaitu Allah SWT., sehingga tidak akan terjadi kedzaliman atau kecurangan di dalam memutuskan suatu perkara manusia.

Pada saat itu suasna sanagat mencekam dan menakutkan. Proses penerimaan catatan amal dilakukan dengan cara yang berbeda . ada yang menerima dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan kiri, ada pula yang menerimanya dengan wajah yang riang dan ada pula yang menerimanya dengan wajah murung dan penuh kesedihan dan penyesalan. Allah berfirman :

Artinya: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, Dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, Maka Dia akan berteriak: "Celakalah aku". Dan Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya Dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (QS. Al-Insyiqaq : 7 – 12 )

4. Mizan

Mizan menurut bahasa berarti “ timbangan”. Menurut istilah mizan ialah timbangan untuk mengukur amal perbuatan manusia selama di dunia, antara amal yang baik dan yang jelek. Semua amal akan ditimbang tanpa kecuali baik yang terlihat maupun yang tidak. Hasil timbangan itulah yang akan menentukan nasib manusia di akhirat, bakal sengsara atau bahagia. Jika timbangan kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka kenikmatan surge akan menyambutnya. Namun, bagi timbangan amal jelek atau dosanya lebih berat, maka nyala api neraka siap melahapnya. Allah SWT. berfirman :

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiya : 47).

Asal-Usul Penciptaan Alam Semesta Berdasarkan Perspektif Al-Qur’an

Penciptaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan menciptakan.Para ilmuwan diseluruh dunia  saat ini telah sepakat bahwa alam semesta ini terjadi dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan dentuman besar. Ke-tiada-an (berasal dari tidak ada) adalah menunjukan akan adanya penciptaan (diciptakan).

Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.

Adapun ayat-ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah menciptakan alam semesta adalah :

اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ

Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )

Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya.

Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya, malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu.Kemudian Allah SWT memperingatkan: “Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?(Sumber: Tafsir Depag)

مَاأَشْهَدْتُهُمْخَلْقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِوَلَاخَلْقَأَنْفُسِهِمْوَمَاكُنْتُمُتَّخِذَالْمُضِلِّينَعَضُدًا

Artinya: “aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.”(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia. Setan itu tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya dari lidah api saja tetapi juga karena mereka tidak mempunyai saham dalam menciptakan langit dan bumi ini. Allah SWT menegaskan bahwa iblis dan setan-setan itu tidak dihadirkan untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi ini, di kala Allah menciptakannya, bahkan tidak pula penciptaan dari mereka sendiri, dan tidak pula sebagian mereka menyaksikan penciptaan sebagian yang lain. Bilamana mereka tidak hadir dalam penciptaan itu, bagaimana mungkin mereka memberikan pertolongan dalam penciptaan tersebut.

Patutkah setan-setan itu dengan keadaan demikian dijadikan sekutu Allah? Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi ini tidak pernah sama sekali menjadikan setan-setan, berhala-berhala, sembahan-sembahan lainnya sebagai penolong, hanya Dia sendirilah yang menciptakan alam semesta ini, tanpa pertolongan siapapun. Bilamana setan-setan itu dan berhala-berhala itu tidak ikut serta dalam menciptakan itu tentulah mereka tidak patut dijadikan sekutu Allah dalam peribadatan seseorang hamba Nya. Sebab orang yang ikut disembah yang ikut pula dalam penciptaan bumi dan langit ini. Sekutu dalam penciptaan, sekutu pula dalam menerima ibadah. Dan sebaliknya tidak bersekutu dalam penciptaan, tidak bersekutu pula dalam menerima ibadah.

هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ

Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )

(Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu); sebagai kemuliaan dari-Nya dan nikmat bagi manusia serta perbekalan hidup dan kemanfaatan untuk waktu tertentu. (dan Dia berkehendak [menciptakan] langit); lafazh “Tsummas tawa: (artinya): ‘dan Dia berkehendak (menciptakan)’ ”, mashdar/kata bendanya adalah istiwa’. Jadi, al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik keatas sesuatu sebagaimana makna firman Allah Ta’ala (dalam ayat yang lain-red): “Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu dijadikan-Nya); meluruskan (menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga tidak bengkok (tidak ada cacat didalamnya-red) [Zub]. (tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup segala sesuatu, Maha Suci Dia Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak disembah) selain-Nya. (Sumber: Tafsir Depag).

Dari ketiga ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan segala ke maha kuasaan-Nya  yang telah menciptakan alam semesta, tanpa ada campur tangan dari siapapun. Ketiga ayat di atas pun sekaligus menentang pada pernyataan para philosof materalis yang mengatakan bahwa “alam semesta ini telah ada sejak dulu tanpa ada perubahan apapun dan akan tetap menjadi seperti ini sampai akhir nanti.” (Harun Yahya).

Fase-Fase Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Quran

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata ‘fase’ adalah tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dsb)[1]. Sehingga dapat disimpulkan perkembangan ataupun perubahan tahap-tahap penciptaan alam semesta dalam hal ini ditinjau dari al-Qur’an dan tidak lupa juga menyertakan penjelasan di dalam Hadits. Akan tetapi, menyusun tahapan penciptaan alam semesta di dalam a-Qur’an bukan perkara yang mudah – disamping minimnya referensi terutama asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) ataupun penjelasan dari hadits berkaitan dengan fase-fase penciptaan diperparah dengan kemunculan cerita-cerita dari Israiliyat dan hadits yang dlaif maupun maudlu (palsu).

Sebab, dari segi susunan ayat yang menerangkan tahapan penciptaan di dalam al-Qur’an seolah mengalir seperti firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 9-12. Tidak seperti puzzle yang memang harus disusun sehingga membentuk satuan gambar yang utuh bisa dikenali. Namun, jika disusun seperti puzzle yang pernah kita mainkan maka akan membentuk sebuah gambaran penciptaan alam semesta yang saat ini dunia akui keabsahannya dari berbagai rangkaian eksperimen dan bukti yang otentik.

Enam Masa Penciptaan Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang panjang.

Sebagaimana dalam al-qur’an   (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):

اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ

Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”

Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.

Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :

Fase Pertama

َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta.Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuarkgluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).

Fase Kedua

هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ

Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.

 Fase Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :

وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا

Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29  

Fase Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.

Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :

وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا

Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)

Fase Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :

وَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُونَ

Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30

Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

Fase Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.

Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang penulis kutip dari seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is blind and science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)

Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan dapat salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu menentang akan adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh yang sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-ajaran agama.

MAHKLUK CIPTAAN ALLAH SWT

1.   MALAIKAT

- Para Malaikat di ciptakan dari Nur (Cahaya),
- Malikat Roqib, Atid, 8 Hamlatul Arsy, Muharobin di ciptakan dari Jasad Malaikat Israfil
- Malaikat Karobiyyun di ciptakan dari Air mata Malikat Mikail
- Malaikat Ruhaniyyun di ciptakan dari Air yang menetes dari Sayap Malikat Jibril
kepalanya terbuat dari Kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama-nama ALLAH SWT. Pada setiap tangan dari kedua tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh binggal(gelang kaki) dari Jauhar dan permata.
- riwayat lain menjelaskan bahwa Bidadari diciptakan dari tetesan hujan dari awan di bawah Arsy dan Bidadari diciptakan langsung jadi gadis perawan dan terus gadis perawan.
3.IBLIS

Iblis diciptakan dari api seperti semua jenis jin. Dikatakan ia diciptakan dari “nyala api yang berkobar” yaitu dari sisi nyala api yang paling bersih dan paling baik.

4. JIN
 

- Jin diCiptakan dari Lidah Nyala Api yaitu nyala api yang warnanya Kuning dan keHijauan yang membumbung ke atas ketika Api dinyalakan (HR. Abu Abdullah Al-Faryan)
- Jin itu diciptakan dari Api Matahari (HR. Ibnu Abu Hatim)

5. MANUSIA (Adam)


          diciptakannya Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.

6. MANUSIA WANITA (Hawa)
        “Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)


7. MANUSIA (Keturunan Adam & Hawa)
         Di ciptakan dari pembuahan Ovarium dari Ibu yang bercampur Sperma Ayah, sehingga membentuk nutfah, segumpal daging dan membentuk tulang dan jadilah janin cikal bakal Bayi manusia.